Selasa, 31 Desember 2013

Akan Berlalu 2013, Adakah Kesembuhan Untuk Indonesia dari Penyakit KORUPSInya?


Kalian tahu jika Indonesia sedang sakit?
Indonesia kritis, sekarat dengan penyakit sosialnya
Sembuhnya pun masih abu-abu
Menyelang nafas dari tabung untuk melanjutkan usianya

Awal tahun, Indonesia, di ponis  penyakit KORUPSI,dengan status KRONIS.
Kami selaku rakyat berduka, para pejabat sibuk membenarkan diri
Kami ingin penyakit itu sembuh, lirih
Kesedihan kami berupa perhiasan Negara yang dibelinya pun dari  uang kami

Korupsi hidup dalam nyata Negara Indonesi
Sedang Indonesia sekarat  dalam sakitnya
Merintihlah rakyat semoga terdengar oleh penyebab sakit
Merontaklah pelajar semoga ilmu mu menyembuhkan luka

Tibalah hari ulang tahun Indonesia
sorakan Indonesia merdeka menggema
Larut dalam kemerdekaan namun sakit tetap menghalau pilu negaraku
Berkoar-koarlah pejabatku, berpidato dengan segala kalimat syahdu namun tetap terluka

Sepanjang sakit, Indonesia larut dalam pembicaraan
Pun Para pemegang kekuasaan  hanya berkata “dengan hukum Indonesia akan pulih”
sedang kami rakyat kecil, terombang-ambing dengan sakit dan gagalnya hukum
Pejabat Negara adalah koruptor tak pernah salah dengan Uangnya.

Indonesia diponis pengidap KORUPSI kronis
Sedang pejabat Negara adalah penyebab sakitnya
Adakah beban yang mereka punya ? Tidak.
Mereka selalu benar diatas hukum

Sakitnya Indonesia adalah peluang  bagi penyakit lain
Apakah pejabat Negara peduli? Tidak.
Pelajar menyebutnya KRISIS MORAL dan ETIKA
Rakyat kecil tau apa dengan sebutan yang pantas untuk pemimpinnya? Taunya kami, memberontak dengan kekerasan

Dengan lirih suara rintihan terdengar. 2013 akan berlalu, adakah kesembuhan untuk Indonesia?

Kamis, 12 Desember 2013

Bukan Namaku “PELACUR”


PELACUR. Itulah nama yang kau pantaskan untukku
Yang kau lekatkan pada diriku
Yang kau desain khusus untukku
Yang kau teriakkan untuk mencekamku

Aku seorang pelacur
Tapi, namaku bukan pelacur. Sungguh !
Materi selaku benang merah
Memaksaku menajdi seorang pelayan

Namaku bukan PELACUR
Sama seperti kalian
terlahir dengan nama-nama yang indah
seiring dengan makna dan harapan

dengan begitu masihkah kau memanggilku pelacur?
Jelas mengapa pilihanku jatuh pada dunia malam
Menjadi penghibur kaum haus nikmat
Sakitnya ketika harus menanyakan tarif

Bukan inginku
Sungguh ! hati dan fikiranku menolak
Karena materi moral jadi bertarif
Karena materi, aku rapuh tanpanya
Dunia malam telah bersahabat dengan raga ini
Menjadi pelayan
Mendjadi penghibur adalah  profesiku
Bukan NAMAKU “Pelacur”

^^^
Untuk perempuan yang memilih profesi ini kuyakin bukan keinginan hati
Kalian tetap perempuan yang patut dihargai

Tempat kami adalah jalanan


Jalanan.  Iya, jalanan kini menjadi tempatku.
Kendaraan beroda dua, tiga, empat
bahkan yang tidak beroda pun menjadi sahabatku dijalanan
Termasuk panasnya matahari
dinginnya hujan, dan sejuknya angin

karena jalanan senantiasa menjadi rumah untuk kami
dijalanan kami tak pernah mengenal sepi
ramai, padat kendaraan pun suara-suara kendaraan
menikmatinyatak cukup hanya tersenyum
kami pun tertawa terbahak-bahak

kami adalah harta Negara
mengatasnamakan kami “anak jalanan” untuk menaikkan pamornya
lagi-lagi masalah kepentingan
tempat dan nama kami begitu populer
dilain situasi, tempat dan nama kami menjadi kotor untuk mereka yang bermateri

rumah kami adalah jalanan
memperoleh sesuap nasi, melepas dahaga,
membayar uang sekolah semua kami dapatkan dari jalanan
sedih bukan ?! kami yang seharusnya menjadi tawanan Negara
malah kami yang diterlantarkan oleh Negara

Dan kini jalanan menjadi ramai oleh kami
semakin hari semakin banyak
mengapa demikian? Apa karena kami aset Negara  makanya itu semakin banyak?
huhh.  Tidak harus dipertanyakan lagi
Jelas sudah, jika kepentingan adalah urutan paling pertama
sebab kami adalah sarana politik,menaikkan pamor mereka

karena kami “anak jalanan” selamanya akan bersahabat dengan jalanan
bahwa kami “anak jalanan” selamanya bernafas di jalanan
sebab kami “anaka jalanan” telah akrab dengan ancaman jalanan
olehnya itu kami bertahan
dan kini tempat kami pun adalah jalanan

Masih Aku


Enggan ku menaruh opini
masih dengan diriku yang hampa akan cahaya
masih dengan aku yang pelan mengendor pada pemahaman
masih aku yang gaduh, teracak-acak bimbang penafsiranku

Kemana kukaji selalu saja tak sama
perbedaan selalu selamanya ada
kapanpun dan diamanapun
serentak jiwapun dilemma

Masih dengan aku yang kebingungan
siapa yang benar dan siapa yang salah?
arah yang kutentukan senantiasa menimbulkan multi tafsir
resah ! perputaran logika tak akan pernah mengalah pada rasionalitas

Masih dengan aku !
memilih berdalih atau tetap pada porosnya
yang ku anggap benar selalu salah menurut logika
tak cukupkah logika bermain –main?

Merasionalkan logika pada tatararan kesanggupan 
ketahuilah beragama tak cukup dengan logika
Dengan Hati, jiwa, maka damailah dengan pemahaman !
akhirnya aku, agamaku adalah benar dengan hati dan logika 

Sabtu, 30 November 2013

Pagi Dan Hujan


Kala itu hujan turun
Menyapa pagi, dinia dan panorama awan putih
Terkurung oleh dinginnya suasana pagi
Lelap tidurku menyertakan kisah syahdu

Sabtu pagi kala itu, kerap mengundang tawa
Dia seolah paham betul turunnya hujan
Dengan bulirnya dan alasan menyapa dunia dipagi hari
Sangat menyenangkan pun bahagia menyatu dengan waktu kala itu

Masih dengan pagi itu, senyum dan tawa yang menenteramkan
Saat hujan hendak menipiskan bulirnya keindahan lain muncul pagi itu. Pelangi sapaan akrabnya. Warna-warna lembut bersusun membnetuk bulan sabit. Sabtu pagi sangat sempurna kala itu.

Masih berlanjut kisah pagi itu, kisahku bersama pagi dan hujan. Sesaat kemudian, pagi beranjak pergi dan hujan pun berhenti. Merasa sudah cukup menemani pagi kala itu.

Memang Iya pagi memilih hujan untuk menemaninya. Untuk sekedar menyapa maupun ketika rindu. Jika rindu untuk dia, mungkinkah dia merindukanku jua?  Ntahlah. Cukuplah rindu itu menjadi hiasan rasa untukku dan untuknya.

Untuk mereka pemuja pagi dan hujan

Jumat, 22 November 2013

kupadukan rasa merajut butiran air
sejak jarak menyapa
senja tiba pun tak pernah ku hiraukan
kataku "biarkan saja jarak menebar senyum"
kelak dia akan tahu kehadirannya adalah alasan
mengapa rindu selalu indah

Kamis, 03 Oktober 2013

Pantaskah?

Tuhan
Pantaskah tobatku ini ?
Diriku begitu hina
Penuh noda begitu pun salah

Tuhan
Pantaskah diriku memakai kain suciMU? Hijab.
Kain yang begitu indah
Penuh makna

Tuhan
Banyak waktu terlewatkan begitu saja
Tak ada ingatan tentangMU
Meski keberadaanMU terus nampak

Tuhan
Sesal tak kunjung lenyap
Diri ini menginginkanMU
Begitu merindukanMU

(ketika memutuskan untuk memenuhi kewajiban sebagai muslimah "berHIJAB")

Kamis, 15 Agustus 2013

Goresan Tinta Hari Ini


Sedang berjalan di alam tirai kecerdasan
Menapaki batu loncatan dengan  tangan kosong
Hati sedikit berbicara
Namun fikiran mengabaikan hal celoteh tersebut
Sore hari yang kian memberi makna
Bukan karena keindahan dalam dunia
Namun kesenangan dalam beberapa relung hati ini
Menggelegar dalam seruan rinai hujan
Senantiasa menjadi mimpi
Senantiasa menjamu angan akan intelektualitas
Seraya bergumam menghampiri  semangat
Dunia sedang berbicara akan kehadiran kalian
Menunggu beberapa sinar yang memberikan wewangian semerbak bunga
Menunggu rinainya dalam setiap dekapan
Menunggu sketsa sampai ia menyerupai bentuk harapan
Kami,kalian dan aku sebagai seruni dalam menyambut cahaya malam.

catatan kecil,29 juli 2013
Islamic Management and leadership Training 

Rabu, 12 Juni 2013

Cantik.


Cantik.

Kata yang sudah tentu untuk  perempuan.  Cantik merupakan kata pujian yang sangat umum dikalangan perempuan apalagi lawan jenisnya. Kata ini biasanya digunakan untuk memuji seseorang. Padahal Cantik sudah mutlak untuk perempuan.
Mengenai ukuran cantik banyak orang terjebak dalam persepsi bahwa cantik itu ketika perempuan memiliki paras yang menarik perhatian. Namun pada dasarnya cantik yang sesungguhnya adalah seorang perempuan yang ditandai dengan kebaikan hatinya baik ketika berhubungan dengan sesame manusia maupun kepada sang pemberi kecantikan. Cantik tidak memiliki ukuran yang pasti melainkan berpatokan kepada setiap orang yang menilai biasa disebut dengan Relatif.
Ketika Kecantikan untuk perempuan maka kegagahan untuk pria. Kegagahan pun tak lepas dari penilaian yang sama dengan perempuan. Relatif. Iya relatif, tidak salah lagi.   
Dan yang paling penting untuk seorang perempuan peliharalah kecantikan yang kalian miliki karena itu adalah anugrah.
Cantik wajah adalah kecantikan yang menjadi daya tarik setiap lawan jenis. Dan cantik hati (kelembutan,kesopanan, dan kehormatan) adalah kecantikan yang menjadi alasan paling utama lawan jenis kita memperjuangkan sekaligus mempetahankan kita untuk masa depan kelak.
Biasanya ada yang beranggapan bahwa perempuan cantik selalu berpasangan dengan pria gagah.
Kemudian muncul pertanyaan. Apakah  perempuan/pria jelek tidak layak berpasangan dengan perempuan cantik atau pria gagah? Penjelasan sebelumnya Cantik sudah tentu untuk perempuan dan gagah juga sudah tentu untuk pria. Tidak ada perempuan/pria jelek melainkan kadar kecantikan/kegagahan untuk setiap orang berbeda-beda.
Dan alangkah lebih bergunanya ketika kecantikan seorang perempuan menjadi inspirasi seorang pria untuk berkreasi dalam perbaikan hidupnya.

Sabtu, 08 Juni 2013


Seucap Kata Rindu
Kasih ibu.. kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya member
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Rindu… Iya. Rindu..
Selepas hujan menatap langit, hamparan awan biru yang menerpa.
Dalam benaknya akankah hujan memberikan kesempatan  untuk menatap awan biru tepat pada porosnya??
Kegelisahan pun mecari cela untuk tetap bertahan dalam buaian kelopak mata.
Seketika rasa itu menolak gejolak yang menerpa.
Menghantam dinding hati yang menuntut kerinduan.
Rasa yang setiap kali muncul mengelegar
Rasa yang setiap kali membuatku buta memandang dunia
Rasa yang kerap kali menghancurkan ketegaranku
Rasa yang setiap saat membuatku lupa akan ketentuan
Mama… Papa…
Tuhanku di dunia
Pahlawanku di medan perang dan 
pemilik jiwa yang tenang :) 

Love you mama papa _^_




Jumat, 11 Januari 2013

Berbeda arah dan penafsiran

Wadah yang sama namun yang berbeda adalah cara berfikir kita..
Yang ku pahami perbedaan adalah Rahmat dan perbedaan itu indah
Namun, perbedaan anda dengan saya bukan Rahmat melainkan
kekhawatiran akan cara berfikir mu yang arogan.

Bertindak untuk pembuktian dari teori itu wajar namun, tidak
dengan tindakan yang membuat lingkungan sekitar mu merasa tidak nyaman.
Teorimu begitu dahsyat dan protes mu tak kalah..
tapi, mengapa orang berilmu sepertimu tak punya etika?
kemana ilmu mu?
Berteriak tentang Moral dan Nilai-nilai berbangsa dan Aqidah
tapi, namun pelaku teriakan itu ak terlihat Moral dan Nilai-nilai bangsa
aqidah yg ia miliki...

Memprihatinkan !