Rabu, 12 Juni 2013

Cantik.


Cantik.

Kata yang sudah tentu untuk  perempuan.  Cantik merupakan kata pujian yang sangat umum dikalangan perempuan apalagi lawan jenisnya. Kata ini biasanya digunakan untuk memuji seseorang. Padahal Cantik sudah mutlak untuk perempuan.
Mengenai ukuran cantik banyak orang terjebak dalam persepsi bahwa cantik itu ketika perempuan memiliki paras yang menarik perhatian. Namun pada dasarnya cantik yang sesungguhnya adalah seorang perempuan yang ditandai dengan kebaikan hatinya baik ketika berhubungan dengan sesame manusia maupun kepada sang pemberi kecantikan. Cantik tidak memiliki ukuran yang pasti melainkan berpatokan kepada setiap orang yang menilai biasa disebut dengan Relatif.
Ketika Kecantikan untuk perempuan maka kegagahan untuk pria. Kegagahan pun tak lepas dari penilaian yang sama dengan perempuan. Relatif. Iya relatif, tidak salah lagi.   
Dan yang paling penting untuk seorang perempuan peliharalah kecantikan yang kalian miliki karena itu adalah anugrah.
Cantik wajah adalah kecantikan yang menjadi daya tarik setiap lawan jenis. Dan cantik hati (kelembutan,kesopanan, dan kehormatan) adalah kecantikan yang menjadi alasan paling utama lawan jenis kita memperjuangkan sekaligus mempetahankan kita untuk masa depan kelak.
Biasanya ada yang beranggapan bahwa perempuan cantik selalu berpasangan dengan pria gagah.
Kemudian muncul pertanyaan. Apakah  perempuan/pria jelek tidak layak berpasangan dengan perempuan cantik atau pria gagah? Penjelasan sebelumnya Cantik sudah tentu untuk perempuan dan gagah juga sudah tentu untuk pria. Tidak ada perempuan/pria jelek melainkan kadar kecantikan/kegagahan untuk setiap orang berbeda-beda.
Dan alangkah lebih bergunanya ketika kecantikan seorang perempuan menjadi inspirasi seorang pria untuk berkreasi dalam perbaikan hidupnya.

Sabtu, 08 Juni 2013


Seucap Kata Rindu
Kasih ibu.. kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya member
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Rindu… Iya. Rindu..
Selepas hujan menatap langit, hamparan awan biru yang menerpa.
Dalam benaknya akankah hujan memberikan kesempatan  untuk menatap awan biru tepat pada porosnya??
Kegelisahan pun mecari cela untuk tetap bertahan dalam buaian kelopak mata.
Seketika rasa itu menolak gejolak yang menerpa.
Menghantam dinding hati yang menuntut kerinduan.
Rasa yang setiap kali muncul mengelegar
Rasa yang setiap kali membuatku buta memandang dunia
Rasa yang kerap kali menghancurkan ketegaranku
Rasa yang setiap saat membuatku lupa akan ketentuan
Mama… Papa…
Tuhanku di dunia
Pahlawanku di medan perang dan 
pemilik jiwa yang tenang :) 

Love you mama papa _^_