Sabtu, 30 November 2013

Pagi Dan Hujan


Kala itu hujan turun
Menyapa pagi, dinia dan panorama awan putih
Terkurung oleh dinginnya suasana pagi
Lelap tidurku menyertakan kisah syahdu

Sabtu pagi kala itu, kerap mengundang tawa
Dia seolah paham betul turunnya hujan
Dengan bulirnya dan alasan menyapa dunia dipagi hari
Sangat menyenangkan pun bahagia menyatu dengan waktu kala itu

Masih dengan pagi itu, senyum dan tawa yang menenteramkan
Saat hujan hendak menipiskan bulirnya keindahan lain muncul pagi itu. Pelangi sapaan akrabnya. Warna-warna lembut bersusun membnetuk bulan sabit. Sabtu pagi sangat sempurna kala itu.

Masih berlanjut kisah pagi itu, kisahku bersama pagi dan hujan. Sesaat kemudian, pagi beranjak pergi dan hujan pun berhenti. Merasa sudah cukup menemani pagi kala itu.

Memang Iya pagi memilih hujan untuk menemaninya. Untuk sekedar menyapa maupun ketika rindu. Jika rindu untuk dia, mungkinkah dia merindukanku jua?  Ntahlah. Cukuplah rindu itu menjadi hiasan rasa untukku dan untuknya.

Untuk mereka pemuja pagi dan hujan

Jumat, 22 November 2013

kupadukan rasa merajut butiran air
sejak jarak menyapa
senja tiba pun tak pernah ku hiraukan
kataku "biarkan saja jarak menebar senyum"
kelak dia akan tahu kehadirannya adalah alasan
mengapa rindu selalu indah