Kala itu hujan
turun
Menyapa pagi,
dinia dan panorama awan putih
Terkurung oleh
dinginnya suasana pagi
Lelap tidurku
menyertakan kisah syahdu
Sabtu pagi kala
itu, kerap mengundang tawa
Dia seolah paham
betul turunnya hujan
Dengan bulirnya
dan alasan menyapa dunia dipagi hari
Sangat
menyenangkan pun bahagia menyatu dengan waktu kala itu
Masih dengan pagi
itu, senyum dan tawa yang menenteramkan
Saat hujan hendak
menipiskan bulirnya keindahan lain muncul pagi itu. Pelangi sapaan akrabnya.
Warna-warna lembut bersusun membnetuk bulan sabit. Sabtu pagi sangat sempurna
kala itu.
Masih berlanjut
kisah pagi itu, kisahku bersama pagi dan hujan. Sesaat kemudian, pagi beranjak
pergi dan hujan pun berhenti. Merasa sudah cukup menemani pagi kala itu.
Memang Iya pagi
memilih hujan untuk menemaninya. Untuk sekedar menyapa maupun ketika rindu.
Jika rindu untuk dia, mungkinkah dia merindukanku jua? Ntahlah. Cukuplah rindu itu menjadi hiasan
rasa untukku dan untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar